Dia, si kelopak bunga. Mencari orang yang sama. Menoleh ke belakang, namun tak ada. Melirik ke samping, hanya sia-sia. Nyatanya, ini cerita fiktif belaka. Dia, si kelopak bunga. Diam-diam menatap fajar pun senja. Sambil menikmati alunan nada. Nyatanya, ini cerita fiktif belaka. Dia, si kelopak bunga. Tertatih dalam sembunyi matanya. Sedikit demi sedikit, hilang tak bernyawa. Nyatanya, ini cerita fiktif belaka. Dia, si kelopak bunga. Pura-pura menjadi orang bahagia Menahan tangis dengan tertawa Nyatanya, ini cerita fiktif belaka Dia, si kelopak bunga Pura-pura tidur memejamkan mata Atau sekedar membuka jendela Nyatanya, ini cerita fiktif belaka. -- Pesan : nyatanya, ini benar. bukan kepalsuan. kamu ngerti kan? si kelopak bunga pun, larut dalam lamunannya dan melenyapkan perasaannya. dia sadar, untuk kesekian kalinya. perasaanya hanya membuat dia lalai dalam mengingat Tuhannya. Tuhannya cemburu, tapi si kelopak bunga, bodoh dan lupa.