Dikira Permen, Taunya...
Flashback ketika aku berumur 5 tahun, aku tinggal di Ciceri Kota Serang bersama Ayah dan Ibu serta adik kecil aku bernama M. T. Al-haris atau biasa dipanggil dede. Dulu seinget aku, rumah di ciceri sangat sederhana sekali. Rumah tersebut belum di cat warna, hanya batu bata dilapisi semen abu. Di dalam rumah, terdapat TV mungil yang jikalau dinyalakan berwarna hitamputih. Toiletnya yang kadang suka ada cucunguk. Taulah cucunguk, sejenis serangga seperti kurma. Menggelikan dan menakutkan. Menggelikan ketika si serangga itu berjalan cepat dan terbang kecil-kecil juga menakutkan dikala dia terbang. Swuinggg... begitulah dia terbang. Selain toilet, hanya terdapat satu kamar dan satu ruang tamu. Ya, ruang tamu tersebut untuk kamar juga akhirnya. Belum ada kipas angin pula. Ruangannya pun tak jarang si hisap darah menyerbu. Membuat badan pada bentol-bentol. Gatel deh! ...